
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Safari Azis menyebut ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga rumput laut merosot dari harga normalnya. Salah satunya, ada kampanye negatif soal kesehatan yang menyerang produksi hidrokoloid berbasis rumput laut.
Azis mengatakan, produk hidrokoloid berbasis rumput laut disebut-sebut menyebabkan terjadinya peradangan pada usus yang dianggap berbahaya, sehingga karagenan pun tergerus daya saingnya oleh produk hidrokoloid berbasis non rumput laut.
"Persaingan yang semakin ketat di pasar hidrokoloid, di mana produk hidrokoloid berbasis rumput laut semakin banyak tantangan. (Salah satunya), dapat menyebabkan terjadi peradangan pada usus dan lain-lain, yang dianggap berbahaya, sehingga karagenan tergerus daya saingnya oleh produk hidrokoloid berbasis non rumput laut," jelas Azis kepada CNBC Indonesia, Senin (24/6/2024).
Padahal, menurut Ahli Gizi asal Tokyo Asaki Miyashita, rumput laut mengandung banyak mineral penting dari zat besi, kalsium, folat, dan magnesium. Mengonsumsi rumput laut setiap hari dapat membantu menambah serat harian.
Asupan serat yang cukup dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, hipertensi dan diabetes tipe dua. Rumput laut juga mengandung antioksidan seperti fucoxanthin dan fucoidan yang memiliki sifat anti inflamasi, anti penuaan, dan anti kanker.