Rumput laut kering adalah salah satu komoditas perairan yang dapat diolah menjadi bahan pangan dan kosmetik. Proses pengeringan rumput laut pada umumnya menggunakan panas matahari yang di mana proses tersebut membutuhkan sekitar 3-5 hari untuk mendapatkan standar kualitas kering yang baik.
Ada beberapa teknik pengeringan rumput laut, diantaranya adalah melakukan penjemuran di atas Para-para, jemur gantung dan jemur di atas terpal atau waring yang langsung bersentuhan dengan tanah atau pasir. Tentunya, masing-masing dari metode tersebut memiliki hasil kualitas kekeringan yang berbeda-beda.
Pada umumnya, petani di Kabupaten Takalar rata-rata mengeringkan rumput lautnya menggunakan Para-para dan terpal atau waring. Sedangkan, di Kabupaten Jeneponto, Desa Bonto Ujung dan di Kabupten Bulukumba, tepatnya di Desa Bonto Bahari menggunakan metode Jemur Gantung.
Penggunaan para-para pada rumput laut tidak hanya meningkatkan efisiensi proses pengeringan, tetapi juga mempertahankan kualitas produk yang lebih baik serta mengurangi risiko kontaminasi yang dapat mempengaruhi nilai jual dan keamanan produk.
Untuk penggunaan terpal atau waring, rumput laut mudah terkontaminasi debu dan pasir dikarenakan pengeringan yang dilakukan dengan waring bersentuhan langsung dengan tanah atau pasir.
Pengeringan dengan terpal tidak langsung kontak dengan tanah atau pasir tetapi karena terhampar di tanah mudah terkontaminasi. Misalnya kontaminasi pasir dan debu yang ada disekitar terpal karena angin kencang disekitar penjemuran rumput laut.
Penjemuran gantung dengan menggantung tali rumput laut yang dikaitkan di batang bambu atau kayu. Setelah agak layu, rumput laut bisa dilepas dari tali dengan mudah dan dikeringkan di para-para selama sehari. Penjemuran gantung menghasilkan rumput laut berkualitas karena kadar garam atau kotorannya rendah. Selain itu kekeringannya merata dan warna rumput lautnya lebih cerah.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada saat penjemuran rumput laut yaitu:
1. Penjemuran harus dilakukan pada hari yang cerah dan kering. Hindari menjemur rumput laut saat cuaca mendung atau hujan karena dapat memperlambat proses pengeringan dan meningkatkan risiko kerusakan pada rumput laut.
2. Jangan menumpuk rumput laut terlalu tebal saat penjemuran. Pastikan lapisan rumput laut tidak terlalu padat agar udara dapat mengalir dengan baik. Rumput laut harus dibalik secara berkala agar semua bagiannya mengering secara merata.
3. Selama penjemuran, perhatikan kualitas rumput laut. Pastikan tidak ada kontaminasi debu atau benda asing lainnya yang dapat menurunkan kualitas.
4. Tempat penjemuran rumput laut harus aman dari hewan ternak. Gunakan metode penjemuran terbaik yaitu gantung dan atau para-para.
Kunci sukses dalam menjemur rumput laut terletak pada ketelatenan dan ketelitian. Dengan memantau kondisi cuaca, memilih lokasi penjemuran yang tepat, serta menggunakan teknik penjemuran yang sesuai, para petani rumput laut dapat memastikan hasil panen mereka melimpah dan menguntungkan. Tim JaSuDa secara aktif dan terus memberikan edukasi kepada para petani mengenai kualitas rumput laut ditentukan dari pemilihan metode dan penanganan pengeringan rumput laut.