
Meski perkembangan pesat di sekitar Hutan Kota dekat Gelang Patah, hamparan rumput laut di Beting Merambong yang terletak di muara Sungai Pulai masih bertahan. Bahkan, kawasan seluas 26,1 hektar yang muncul ke permukaan saat air laut surut ini menjadi hamparan rumput laut subtidal terluas di Semenanjung Malaysia.
Berbeda dengan rawa bakau yang berfungsi sebagai pemecah gelombang, hamparan rumput laut ini juga memiliki peran tak kalah penting sebagai penyangga dan tempat persemaian kehidupan lebih dari 100 spesies flora dan fauna. Oleh karena itu, upaya konservasi dan pelestarian dilakukan antara Country Garden Pacific View Sdn Bhd (CGPV), pengembang Forest City dengan kolaborasi strategis kelompok peneliti dari Universiti Putra Malaysia (UPM). Hal ini untuk memastikan keseimbangan ekosistem antara pembangunan infrastruktur dan kelestarian lingkungan hidup di wilayah pembangunan tetap terjaga.
Guru Besar Departemen Budidaya Perairan Fakultas Pertanian UPM, Prof Dr Muta Harah Zakaria yang juga koordinator proyek – Monitoring dan Evaluasi, Adaptasi dan Restorasi Ekosistem Rumput Laut Muara Sungai Pulai untuk Hutan Kota, mengatakan "Selain menjadi tempat tumbuhnya rumput laut, Beting Merambong juga menjadi habitat lebih dari 100 flora dan fauna. “Ada 17 spesies rumput laut yang teridentifikasi di perairan Malaysia, dan uniknya di Beting Merambong, 12 spesies diantaranya tumbuh subur di sini.
Jenis rumput laut yang ada di sini adalah Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halophila mayor, Halophila minor, Halophila ovalis, Halophila spinulosa, Halophila decipiens, Halophila beccarii, Halophila nipponica, Halodule pinifolia, Halodule uninervis dan Cymodocea serrulata. “Ekosistem rumput laut saat ini sudah mendekati luas alaminya seluas 26,3 hektar pada tahun 2013 sebelum dilakukan reklamasi kawasan Hutan Kota.
“Kegiatan monitoring dan peremajaan rumput laut telah dilakukan sejak tahun 2015 untuk membantu pertumbuhan rumput laut yang terkena dampak reklamasi agar mencapai atau melampaui luas aslinya,” ujarnya, penelitian ini dilakukan bersama tim peneliti lain di UPM. Selain 12 jenis rumput laut, berbagai jenis siput dan kerang juga dapat dilihat, serta berbagai jenis teripang, sol, ikan, dan kuda laut tutul dapat ditemukan di hamparan rumput ini.
Rumput Laut Menjaga Lingkungan
Muta Harah yang juga Project Leader Program Budidaya dan Restorasi Rumput Laut di Beting Merambong mengatakan, rumput laut juga berperan dalam mengatur lingkungan laut. Hasil penelitian juga menemukan bahwa hamparan rumput laut di Beting Merambong ini merupakan kawasan sumber makanan utama dugong, berkat ditemukannya dampak dari pola makan mamalia tersebut.
“Rumput laut merupakan satu-satunya makanan Dugong, ia memilih untuk tidak memakan rumput laut jenis besar seperti Enhalus acoroides atau Setu karena nantinya mulutnya akan terluka. “Dugong akan memakan rumput-rumputan kecil seperti Halophila ovalis, Halophila mayor, Halophila spinulosa dan Thalassia hemprichii, itu nama ilmiah rumput laut, tapi nama desanya rumput dugong.
“Dugong biasanya datang ke kawasan lamun pada saat air pasang. Saat air pasang di kawasan ini selama 8 hingga 10 jam, duyung akan menempuh perjalanan ratusan kilometer untuk mencari makan, dan akan singgah untuk makan di kawasan tersebut. Menyinggung proses konservasi ekosistem rumput laut di Beting Merambong, Muta Harah mengungkapkan dampak pengembangan beting ini menjadi dua bagian pada tahun 2015. Namun hasil dari upaya penanaman rumput laut dan proyek restorasi, serta kepatuhan Forest City yang mengambil tindakan cepat.
“Beting Merambon kini sudah tumbuh subur dan luas kembali. Proses penanaman dan restorasi dilakukan secara bertahap mulai tahun 2016, 2017, 2018, 2019 dan berlanjut hingga tahun 2023. “Proses ini akan terus berlanjut di masa depan untuk memantau konservasi ekosistem rumput laut.
“Upaya yang dilakukan pengembang antara lain dengan memasang saringan lumpur dua lapis, memantau kualitas air setiap bulan, dan melakukan penanaman kembali rumput laut di area yang tidak ditumbuhi tanaman.
Keberadaan kawasan pengembangan real estate Forest City serta perairan dangkal Merambong membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur modern dan kelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan dengan mengedepankan pelestarian lingkungan dan pemantauan pertumbuhan rumput laut.